GBP/JPY Tetap Menguat di 199.00 Usai Data Tenaga Kerja Inggris
Pada hari Rabu, pasangan mata uang GBP/JPY tetap mengalami penguatan stabil dan diperdagangkan di sekitar level penting 199.00. Kinerja kuat mata uang ini terjadi setelah dirilisnya data ketenagakerjaan dari Inggris, yang meskipun beragam, memberikan sedikit sentimen positif untuk Poundsterling Inggris. Sementara itu, tekanan jual terhadap Yen Jepang juga menjadi faktor penting yang mendorong penguatan pasangan mata uang ini.
Data Ketenagakerjaan Inggris Memberi Dukungan pada Pound
Data ketenagakerjaan Inggris yang dirilis pada Selasa menunjukkan hasil campuran. Tingkat pengangguran Inggris mengalami peningkatan menjadi 4,4% untuk bulan Mei, naik dari sebelumnya 4,3%. Ini merupakan level tertinggi sejak September 2021, memberikan sinyal perlambatan di pasar tenaga kerja. Di sisi lain, pertumbuhan pendapatan mingguan rata-rata, termasuk bonus, tetap stabil di level 5,9% secara tahunan, sejalan dengan perkiraan pasar.
Namun, data ini tidak cukup signifikan untuk memicu reaksi negatif besar terhadap Poundsterling. Justru, stabilnya pertumbuhan upah memberikan argumen tambahan bagi Bank of England (BoE) untuk tetap berhati-hati dalam proses pelonggaran kebijakan moneternya. Pasar memperkirakan bahwa BoE akan memilih pendekatan yang lebih hati-hati terhadap pemotongan suku bunga dalam waktu dekat.
Faktor Pendorong Kenaikan GBP/JPY
Selain data tenaga kerja Inggris, beberapa faktor lain ikut memperkuat GBP terhadap JPY:
- Imbal hasil obligasi Inggris tetap naik, mendukung mata uang Poundsterling.
- Ekspektasi suku bunga BoE cenderung hawkish dalam waktu dekat.
- Permintaan terhadap aset risiko juga menekan Yen Jepang sebagai safe haven.
Kuatnya performa ekonomi Inggris yang masih relatif stabil dibanding Jepang menjadi latar belakang dari tren positif tersebut.
Tekanan Terhadap Yen Jepang
Di sisi lain, Yen Jepang mendapat tekanan berat. Yen dianggap sebagai mata uang safe-haven, tetapi dalam kondisi pasar global yang cenderung optimis saat ini, permintaan terhadap mata uang tersebut melemah. Selain itu, komitmen Bank of Japan (BoJ) untuk tetap mempertahankan kebijakan suku bunga ultra-rendah menjadi alasan lainnya.
Bank of Japan belum menunjukkan sikap hawkish seperti bank sentral di negara-negara besar lainnya. Bahkan ketika inflasi sedikit meningkat, BoJ secara konsisten masih memprioritaskan pertumbuhan ekonomi lewat kebijakan moneter yang sangat longgar. Hal ini memperdalam selisih suku bunga antara Inggris dan Jepang, yang makin menekan nilai tukar Yen.
Indikator Ekonomi dan Sentimen Pasar
Dalam jangka pendek, pelaku pasar akan terus memantau:
- Perkembangan inflasi Inggris dan bagaimana hal ini memengaruhi kebijakan BoE.
- Data ekonomi Jepang mendatang yang mungkin memberi sinyal pergeseran kebijakan dari BoJ.
- Pergerakan harga minyak dan komoditas yang juga dapat memengaruhi nilai Yen.
Faktor makroekonomi tersebut akan sangat menentukan arah pasangan GBP/JPY dalam waktu dekat.
Teknikal GBP/JPY: Di Ambang 200.00?
Saat artikel ini ditulis, pasangan GBP/JPY diperdagangkan di sekitar 199.00. Ini merupakan level tertinggi sejak 2008, yang menjadikannya zona resistensi psikologis penting. Jika momentum beli terus berlanjut, tidak menutup kemungkinan pasangan ini akan menembus level psikologis 200.00.
Dari sisi teknikal:
- Relative Strength Index (RSI) berada di zona overbought, namun belum menunjukkan tanda pembalikan arah yang signifikan.
- Moving Average 50 dan 200 hari tetap mengindikasikan tren naik yang kuat.
- Support jangka pendek berada di kisaran 198.00 dan 197.20.
Para analis menganggap bahwa selama pasangan ini tetap di atas 197.00, tren positif cenderung akan berlanjut.
Kesimpulan: GBP/JPY Masih Berpotensi Menguat
Penguatan GBP/JPY mencerminkan ketidakpastian global dan perbedaan mendasar antara kebijakan moneter Inggris dan Jepang. Dengan data ketenagakerjaan Inggris yang meskipun beragam namun tetap memberikan stabilitas, serta lemahnya permintaan terhadap Yen Jepang, pasangan ini berpotensi terus menguat dalam beberapa pekan ke depan.
Meskipun pasar tenaga kerja Inggris mulai menunjukkan tanda-tanda kelesuan, namun pertumbuhan upah yang masih cukup tinggi memberikan ruang bagi Bank of England untuk menahan pemotongan suku bunga lebih lama. Di sisi lain, Bank of Japan belum memberikan sinyal perubahan arah kebijakan, yang terus menjadi faktor penghambat bagi penguatan Yen.
Bagi trader dan investor, pasangan GBP/JPY menghadirkan peluang menarik dalam jangka pendek hingga menengah. Namun, tetap penting untuk memperhatikan rilis data ekonomi mendatang serta perubahan sikap bank sentral kedua negara, guna mengantisipasi potensi volatilitas dalam perdagangan valuta asing.
Strategi Perdagangan
Beberapa strategi perdagangan yang dapat dipertimbangkan antara lain:
- Buy on dip dengan target jangka pendek di atas 200.00 jika harga tetap di atas support 197.00.
- Trailing stop-loss untuk mengunci profit dalam tren naik.
- Hindari membuka posisi besar menjelang rilis data ekonomi utama seperti inflasi dan keputusan suku bunga.
Dengan pendekatan yang cermat dan evaluasi risiko yang baik, potensi keuntungan dalam pergerakan GBP/JPY masih terbuka lebar.
Meta Description:
GBP/JPY menguat ke level 199.00 didorong oleh data ketenagakerjaan Inggris yang stabil dan lemahnya Yen Jepang akibat kebijakan BoJ yang longgar. Simak analisis lengkap dan prospek teknikalnya di sini.